Di abad 17 ketika tentara Mataram yang menyerang Belanda di Batavia, para tentara itu tidak kembali lagi ke Jogja. Sebagian di antara mereka ada yang tertinggal disepanjang perjalanan menuju ke Kerajaan Mataram, baik lewat pantai utara (Krawang-Cirebon) atau selatan (Sukabumi-Bandung). Tata upacara, pernak-pernik, maupun pakaian pada upacara perkawinan adat Sunda ini pada akhirnya dipengaruhi oleh budaya adat Jawa. Sarung teun dan kebat tenun perlahan-lahan mulai tersingkir digantikan kain batik, sementara senjata kujang sebagai pelengkap hiasan pengantin berubah menjadi keris. Blangkon, tutup kepala pengantin pria yang unik, juga memberikan pengaruh khusus pada khasanah tutup kepala para pengantin sunda. Belakangan, dengan sentuhan dari para sesepuh dan budayawan sunda, batik, keris, maupun tutup kepala Pasundan ini memiliki ciri khas dan bentuk tersendiri sejalan dengan budaya Sunda yang berkembang
Mengapa EO/WO diperlukan?
Budaya Nusantara tidak lumer, walaupun budaya mancanegara terus-menerus menyerbu budaya Tanah Air. Setidaknya perkawinan adat masih sangat diminati oleh muda-mudi masa kini. Saat ini pesta perkawinan adat itu bahkan tengah mencapai keemasannya. Rangkaian upacara perkawinan adat ini merebak dari kampung - kampung kumuh maupun gang-gang sempit, sampai kawasan-kawasan elite dan hotel megah berbintang lima.
Namun bukan berarti pesta-pesta perkawinan adat itu menjadi imun dari pengaruh budaya asing. Upacara-upcara perkawinan adat tersebut pada perjalanannya kemudian mengalami perubahan dan modifikasi sesuai dengan zamannya. Sebagai contoh, rias pengantin pria maupun wanita. Dulu warna, motif, desain baju dan rias pengantin tradisional sangat tebatas.
Kini tentu saja keadaannya sudah sangat berbeda. Meski para raja dan ratu sehari itutampil dengan baju pengantin tradisional, tampilan mereka tetap tampak modis. Yang terpenting masuknya budaya asing tidak membuat kekhidmatan budaya leluhur ini sirna. Pernak-pernik rang kaian uapacara ritual perkawinan pada akhirnya menjadi menjadi sajian yang dirindukan banyak orang. Saat ini banyak orang yang ingin menyelenggarakan uapacara tradisional ini secara lengkap, namun lebih praktis ekonomis dan efisien. Di satu sisi mereka ingin tetap bisa menikmati kesakralan dan kekhidmatan upacara tradisional secara utuh, namun disisi lain mereka tidak ingin terlalu banyak menghamburkan waktu, daya, dan dana.
Di sini peran dan fungasi dari sebuah event organizer/wedding organizer sangat dibutuhkan bukan hanya untuk mengatur jalannya acara, tetapi lebih dari itu, menyiapkan detail keseluruhan dari penyelenggaraan sebuah acara pernikahan.
Secara umum beberapa item kebutuhan dalam penyelenggaraan acara pernikahan adalah :
1. Katering
2. Dekorasi
3. Perias Pengantin
4. Busana Pengantin dan Keluarga
5. Undangan
6. Souvenir/Gift
7. Kesenian Tradisionil/Upacara Adat
8. Hiburan
9. Dokumentasi
10. Peralatan/Property Pesta
11. Kepanitiaan
Banyak WO yang menawarkan paket pernikahan yang intinya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dengan segala fasilitas dan produk-produk pilihan yang terbaik. Masalahnya apakah mereka siap menjadi wakil keluarga anda?, mungkin Kami jawabannya.
14 Februari 2009
Akulturasi Busana Pengantin Pria Tradisionil
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar